Pengemasan Produk Kerajinan dari Bahan Keras
Pada materi kerajinan dari bahan lunak, kamu sudah mempelajari tentang pengemasan produk kerajinan dari bahan keras. Diharapkan kamu dapat mengeksplorasi lebih jauh berbagai macam pengemasan produk kerajinan dari bahan keras yang ada di daerahmu serta di wilayah Nusantara.
Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran).
-Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perancangan kemasan.
Pertama, kemasan harus menarik.Kedua, isi (contents) kemasan harus dapat memberikan informasi dan daya tarik tentang barang yang dikemas.
Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran).
Berikut ini contoh kemasan dari bahan keras.
a. Perawatan Produk Kerajinan dari Bahan Keras
Produk kerajinan memerlukan perawatan yang baik dan benar, disesuaikan degan karakteristik bahan dasarnya. Berikut dijelaskan tentang perawatan produk kerajinan ukir kayu dan kerajinan logam.
1. Perawatan Produk Kerajinan Ukir Kayu
Indonesia sangat kaya dengan produk kerajinan dari bahan kayu, baik dari macam kayu yang digunakan maupun aneka ragam produk kerajinannya. Berbagai produk kerajinan kayu, baik kayu mentah atau kayu hasil finishing perlu perawatan yang baik dan tepat. Material kayu mudah menyerap air, minyak, bahkan debu. Maka furnitur atau aksesori rumah, seperti patung, pigura, mangkuk hias, dan lain-lain sebaiknya senantiasa mendapat perawatan rutin. Cara melindungi dan merawat kerajinan kayu bergantung pada kondisinya apakah kayu yang masih mentah (belum dilapisi) atau kayu yang sudah dilapis (finishing) untuk merawat kedua kondisi kayu itu tentu beda perlakuan perawatan kayu bisa memakai bahan pembersih dari pabrik atau bahan tradisional.
-Perawatan Kerajinan Kayu Mentah
Kayu mentah adalah kayu yang belum pernah dilapisi dengan lapisan antiair dan antiminyak, misalnya melamin atau pelitur. Langkah-langkah perawatan kayu mentah: Ampelaslah permukaan kayu hingga ke sudut-sudutnya. Gerakan mengampelas searah dengan serat kayu. Setelah selesai, bersihkan permukaan kayu menggunakan kuas. Sapukan cairan linseed oil dengan memakai kuas. Tunggu beberapa menit agar cairan meresap ke dalam kayu. Gunakan lap bersih untuk meratakan sisa cairan pada permukaan kayu. Biarkan hingga kering antara 1-2 jam. Ulangi langkah tersebut agar permukaan kayu tertutup sempurna.
-Perawatan Kerajinan Kayu yang Sudah Finishing
Langkah merawat kayu yang sudah dilapisi oleh pelapis melamin atau pelitur: Bersihkan kerajinan kayu menggunakan lap kering dan bersih. Oleskan furniture wax pada kain lap bersih. Gosok pada permukaan kayu searah serat kayu, jangan terlalu menekan, tipis-tipis saja. Jika aksesori kayu terdapat banyak ukiran, encerkan wax dengan sedikit bensin atau terpentin. Gunakan kuas lukis untuk mengoleskannya pada bagian detailnya. Biarkan 15 menit, dan ulangi lagi langkah tadi agar mencapai hasil maksimal.
-Perawatan Kayu yang Sudah Finishing
Langkah mengkilapkan kayu pada kayu mentah maupun kayu yang sudah dengan finishing: gosokkan ampas kelapa pada permukaan kayu, gosok searah serat kayu dan agak ditekan hingga ampas membentuk butiran-butiran seperti pasir. Biarkan sekitar 10 menit, kemudian bersihkan sisa ampas menggunakan lap kering bersih.
2. Perawatan Kerajinan Logam
Logam dengan finishing warna apa pun termasuk yang mengilap (polish) sebenarnya tidak perlu perawatan yang rumit. Pada dasarnya, produk kerajinan logam ada yang di tambah finishing coating dan ada yang tidak. Finishing clear coating ini digunakan untuk menjaga agar warna tidak mudah berubah dan tahan terhadap cuaca sehingga kerajinan logam cocok untuk digunakan di luar maupun di dalam ruangan. Kerajinan logam tembaga, kuningan maupun aluminium yang telah di-finishing dapat menjaga warna walaupun digunakan sebagai tempat air atau digunakan bersama detergen.
Perlidungan produk kerajinan logam yang mutlak harus dilakukan adalah menghindari terkena air garam dan zat asam. Karena jika unsur-unsur kimia tersebut menempel pada lapisan coating dalam intesitas yang tinggi dan kontinyu air garam dan zat asam tersebut akan merusak lapisan coating dan kemudian mengubah warna logam baik itu tembaga maupun kuningan yang biasanya akan berubah warna ke warna hijau antik (green patina). Tentu saja ini tidak hanya berlaku kepada logam tetapi juga terhadap semua jenis barang seperti produk furnitur, kayu, besi, dan plastik. Walaupun demikian, kerajinan logam tembaga dan kuningan tetap dapat mengambil nilai positif (antik) dari proses oksidasi alami ini. Tembaga dan kuningan tidak akan rusak dan hancur, melainkan akan makin menaikkan nilai seni produk. Produk kerajinan logam (terutama finishing polish) yang tidak menggunakan coating, dapat menggunakan lansol (batu hijau) atau braso kemudian diselep atau diusap-usap, maka produk akan mengkilap lagi.
Contoh Kerajinan Bahan Keras
Untuk contoh kerajinan bahan keras ini terbagi menjadi dua sesuai material yang sebelumnya digunakan.
1. Contoh kerajinan bahan keras alami
Ada beragam contoh kerajinan bahan keras alami yang bisa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti:
- Tas rotan
- Nampan kayu
- Aksesori kulit kerang
- Gelang dari batu
- Anyaman bambu
- Cobek
- Cendera mata dari ukiran kayu
- Mainan balok dari kayu
2. Contoh kerajinan bahan keras buatan
Selain alami, ada juga kerajinan bahan keras buatan. Berikut contohnya:
- Cermin
- Botol kaca
- Piring kaca
- Wadah lilin dari kaleng
- Dekorasi dinding dari logam
- Vas bunga
- Guci
- Patung logamTeknik Pembuatan Kerajinan Bahan Keras
Proses pembuatan kerajinan dari bahan keras menggunakan banyak teknik. Di bawah ini beberapa teknik yang paling sering digunakan.
1. Teknik pahat atau ukir
Teknik pahat atau ukir adalah teknik dari karya seni rupa tiga dimensi, yang menggunakan perkakas alat martil, kikir, dan lain sebagainya.
Khususnya untuk material kayu dan batu, teknik pahat ini sangat cocok digunakan supaya bisa menciptakan suatu kerajinan seni.
2. Teknik anyaman
Teknik anyaman merupakan teknik membuat karya seni rupa yang dilakukan dengan cara menyilangkan bahan anyam berupa lungsin dan pakan.
Beberapa bahan yang bisa dianyam adalah rotan, bilah, akar lidi, atau bahan dari tumbuhan lain dan sudah dikeringkan.
3. Teknik potong sambung
Teknik potong sambung ialah teknik dengan cara menyatukan dan menggabungkan bahan agar menjadi satu dan membentuk benda kerajinan.
Pada teknik potong sambung ini biasanya menggunakan sejumlah alat, seperti gunting, cutter atau alat sejenis lainnya.
4. Teknik lukis
Teknik lukis adalah cara yang digunakan untuk melukis. Jenis teknik melukis ini ada aquarel, plakat, mozaik, dussel, spray, goresan ekspresif dan masih banyak lagi.
Ada banyak bentuk kerajinan yang membutuhkan teknik lukis. Bisa untuk ukiran, dekorasi, mainan, hingga aksesori.
5. Teknik batik
Teknik batik termasuk cara pewarnaan pada kain dan menggunakan penutup sehingga warna kain yang didapatkan bisa membentuk corak atau hiasan warna.
Pada beberapa bentuk kerajinan, umumnya teknik batik yang dipilih yaitu teknik cap, canting tulis, atau printing.
6. Teknik menatah
Teknik menatah ialah cara menghias pada suatu bahan kerajinan dengan memberi lubang-lubang halus supaya menggambarkan sebuah pola ragam hias.
Cara menatah ini terbilang rumit, bahkan sering kali diterapkan untuk bahan kerajinan kulit, rotan, atau samak.
7. Teknik cukil
Kerajinan bahan keras juga ada yang membutuhkan teknik cukil. Proses cukil dapat menghasilkan gambar, tulisan, atau pola ukiran tertentu.
Teknik cukil biasanya dilakukan pada tahap paling awal sebelum membuat kerajinan. Alatnya menggunakan pisau cukil atau alat pahat ukir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar